[Freelance] Let Me Know

Tittle           : Let Me Know

Author        : Rhyrii

Genre          : sad, romanc

Main cast    :  Kim junho (2PM) – Ok Hyeri (OC)

Support cast :  Kim Minjun, Ok Taecyeon, Jang Wooyoung (2PM) _ Fei,  jia (MISS A)_jackson, Jinyoung, Mark, Bambam (Got7)

                                     

Seperti lantunan melodi yang terdengar indah ditelinga, namun bisa menyakitkan apa bila tidak dapat mengartikan semua. Seperti kata-katamu yang tertahan yang tak ku temukan arti,beri tahu aku alasannya, beritahu padaku sekarang  jika semuanya telah berakhir

 

*******

Tetesan air hujan menggalir membasahi kota seoul menambahkan dingginnya suhu udara pada malam hari. Terlihat seorang namja tenggah terduduk dibawah ranjang dengan raut wajah yang terlihat kusam, rambut yang mulai teracak-acak dan mata yang terlihat sayup seperti mayat yang tengah hidup kembali,

Dia masih memikirkan ucapan yeojachingunya yang memutuskan tanpa alasan dan sebab pasti mengapa yeoja yang di cintainya selama hampir 3 tahun ini meningalkannya tanpa memberikan semua alasan yang pasti

“AAAA….” teriak namja yang bernama lengkap Kim junho frustasi sambil terus mengacak-ngacak rambutnya

“ yaa junho-ah, Kim junho “ ucap seorang namja dari luar pintu yang masih terus mencoba membuka pintu, dan hasilnya nihil karna pintu itu terkunci dari dalam

“ ini kunci cadanggannya “ jelas fei yang memberikan kunci cadanggan kamar junho pada minjun, minjun mulai mencoba membuka pintu kamar junho dengan kunci yang di berikan oleh fei dan –KLEKK-

Setelah kamar junho terbuka minjun dan fei langsung menghampiri junho yang kinitengah menyakiti dirinya sendiri, junho terus saja mencakar-cakar kulitnya dengan kuku dan terus mengacak-ngacak rambutnya karna frustasi

“ junho-yaa, janggan menyakiti dirimu sendiri seperti ini, jaebal junho-yaa” tegas minjun yang terus menghentikan gerakan junho sambil terus menggengam kedua tanggannya agar berhenti

Junho mulai terhenti dan mulai menatap minjun dan fei secara bergantian, sayup mata yang diperlihatkannya membuat minjun dan fei yang melihatnya tak kuasa menahan air matanya,

“ hyung,, “ junho mulai memeluk minjun erat masih denggan air mata yang terus menggalir “ hikksss,, hikkss,, “

“ junho-yaa, jika kau ada masalah cerita kepada ku, apa yang sebenarnya terjadi “ jelas minjun yang masih memeluk sambil mengusap-usap kepala junho

“ a—ku aa—ku “ lirih junho terbatah-batah, entah apa yang harus dia ucapkan untuk sekarang ini, hatinya masit terasa sakit jika harus menggingat kejadian itu

“ jika kau tidak bisa menggatakannya sekarang, kau bisa menggatakannya kepada kami nanti jika kau sudah merasa tenang, sekarang lebih baik kau mandi setelah itu turun untuk makan malam, nuna akan merapihkan kamarmu “ jelas fei yang mulai merapikan kekacauaan yang terjadi di kamar junho

Minjun mulai melepaskan pelukan junho agar junho dapat beranjak dari duduknya menuju kamar mandi dengan langkah yang sedikit lunglai

“apa yang terjadi padanya” ucap fei yang masih sibuk membersihkan “ aku akan membereskan kamar junho dahulu kau bisa tunggu di bawah untuk makan malam” lanjut fei

“ anni, aku akan membantumu sayang “ minjun mulai menghampiri fei dan berbagi pandang denggan istri yang sanggat dia cintai

“ hhmz gomawo minjun-ahh “ baalas fei

“ harusnya aku yang bertrimakasih padamu, karna kau telah menghawatirkan junho Cupp–”  ucap minjum sambil mengecup puncak kepala fei dengan kasih sayang

Pagi yang cerah yang diawali dengan matahari yang bersinar dengan terangnya membuat orang-orang yang ingin melakukan aktifitasnya di luar rumah, tak ter kecuali dengan junho yang masih lesu dan tak ingin berucap sepatah katapun terhadap siapapun bahkan bersama hyungnya dan juga fei nuna.

“ apa tidak apa-apa jika dia berangkat kesekolah hari ini? “ bisik fei kepada suaminya

“ gwaenchana, dia seorang namja, seorang namja tidak boleh lemah hanya karna seorang yeoja, lagian aku akan me ngawainya di sekolah“ bisik minjun berbalik

“aku sudah selesai, aku berangkat, annyeong “ ucap junho yang menyudahi sarapannya dan mulai beranjak dari meja makannya

“ kyaa,, junho-yaa kau belum menghabiskan makananmu “ jelas minjum “ sayang aku berangkat dulu, chupp~ “ minjum melontarkan ciumannya kepada fei tepat dikening fei dan mulai berjalan menghampiri junho yang sudah berjalan sedari tadi

“ hhmzz, selalu seperti itu “ grutu fei sedikit kesal

********

“ apa kau tidak ingin menceritakannya kepada ku “ tanya minjun yang masih terus memperhatikan jalannya menyetir namun sesekali melihat ke arah junho yang terduduk sambil terus melihat kearah jalan tidak memperdulikan ucapan minjun

“ baiklah jika kau masih tidak mau bicara kepadaku, tapi aku harap sifatmu ini tidak mengganggu pelajaranmu nanti “ jelas minjun lagi

@disekolah

Bell telah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu, murud-murid sudah berhamburan keluar kelas menuju tempat tujuan mereka masing-masing, yang tersisa hanya 4 orang namja yang tengah duduk sambil terus menatap seorang namja yang duduk ditempatnya yang menaruhkan kepalanya di atas meja

“ kenapa dengan dirinya ?”  tanya mark pada Jinyoung teman sebangku junho

“ entahlah, sedari tadi dia terus begitu, bahkan dia tidak memperhatikan guru sedaritadi” jelas jinyoung

“ pasti ada hubunggannya dengan hye ri, aku harus mencari hye ri “ lanjut jacson

“ aku tidak kenapa-napa, aku hanya malas hari ini “ ucap junho dan membangkitkan kepalanya yang sedari tadi ia letakan di atas meja dan mulai menatap teman-temannya

“ kau tidak mungkin tidak apa-apa junho-yaa, kita berteman semenjak SMP dan sekarang di SMK yang sama, kami tau betul sifatmu Kim junho “ jelas msrk “ kau bisa membohongi yang lain tapi tidak dengan kami “

“ ne, kau tau kita berteman sudah hampir 5 tahun, bahkan kita sudah memahami betul sifat-sifat dari masing-masing terlebih kau, kita sanggat paham sifatmu jika ada masalah jadi janggan menutupi masalah apapun pada kami, arrasoo” tegas jinyoung

“ aku setuju dengan jin hyung “ jelas bambam yang mengacungkan telunjuknya ke atas tanda dia setuju dengan ucapan jinyoung

“ ne benar kata Jinyoung, jangan pernah menyembunyikan masalah sekecil apapun terhadap kami” lanjut mark

“ arraso aku memang tidak pandai untuk menutupi masalah yang ku hadapi kepada kalian, tapi aku belum bisa menggatakannya kepada kalian, miianhae” ucap junho sedikit kesal

“gwaenchana, kau bisa kapan sajah menggatakannya kepada kami, kami siap menjadi buku diarimu, jika kau membutuhkannya untuk menulis kami akan ada selalu ” ucap jaecson yang mulai merangkul sahabatnya itu dan di ikuti oleh yang lainnya

*******

Suasana di cafe sanggat ramai lantunan lagu terdenggar dari audio musik yang di mainkan di cafe tersebut, banyak orang-orang berlalu lalang keluar masuk di cafe itu, tak terkecuali dengan dua orang yeoja yang saling menatap lekat beribu pertannyaan terpampang jelas di mata salah seorang yeoja

“ miian hye ri-ssi aku memintamu untuk menemuiku di sini, karna aku ingin menanyakan sesuatu padamu” jelas seorang yeoja yang memecah keheninggan diantara mereka

“ gwaenchana eonni aku mengetahui apa yang mungkin inggin eonni tanyakan padaku “ ucap seorang yeoja yang tak lain adalah hyeri kekasih Kim junho dan mungkin sekarang sudah menjadi mantang kekasih dari junho

“ ohh baik kalo kamu sudah mengetahuinya aku akan terus terang menanyakan hal ini padamu, sebenarnya apa yang terjadi terhadap hubunganmu dengan junho? Tanya fei yang mulai mempersingkat waktunya, karna dia takut jika suaminya dan junho pulang fei tidak ada dirumah

“ aku telah memutuskan hubungan kami “ ucap hyeri berterus terang

“ kenapa kaumemutuskannya “ tanya fei

“ aku tidak dapat memberikan penjelasannya sekarang eonni, aku butuh waktu “ ucap hyeri lirih

“ wae? “

“ aku belum bisa memberitaumu eonni, miianhae “  tak terasa butiran bening menggalir dari pipi hyeri, ini terasa sakit baginya, hyeri masih mencintai junho sangat mencintainya, namun hyeri mempunyai alasan yang pasti untuk memutuskan pilihannya walau sebenarnya berat baginya

“ apa kau sudah tidak mencintainya?” tanya fei lagi, hyeri hanya terdiam mendenggar ucapan fei, dia masih binggung untuk menjawabnya. Jika harus jujur  hyeri memang masih mencintainya namun walaupun dia berbohong itu hanya menyakiti dirinya sendiri

“ jika kau terdiam aku ambil kesimpulan kalau kau memang masih mencintainya “ jelas fei

“ anni, aku sudah tidak mencintainya, tidak menyukainya “ lirih hyeri yang masih tertunduk denggan air mata yang masih terus menggalir

“ jika kau tidak mencintainya untuk apa kau menangis “

“ ak-u aa—ku “ hyeri mulai terisak dia tidak dapat membohongi perasaannya bahkan untuk hal seperti ini  “aku harus ke toilet eonni “ hyeri melangkahkan kakinya berlari menuju toilet masih dengan air mata yang terus mengallir. Hyeri kini menatap dirinya disebuah cermin meliat bayanggan dirinya di depannya memang sanggat ironis dirinya sekarang ini dengan wajah yang terlihat sedikit pucat

“ miianhae eonni aku membohonggimu, jeongmal miianhae” ucap hyeri lirih

Fei masih terus menunggu hyeri yang berada di toiet memastikan jawaban hyeri, fei terus mengotak-atik hanphonenya untuk mengirimkan pesan singkat pada minjun bahwa dia pergi ke supermarket unuk belanja agar suatu dia sampai rumah tidak ada lagi pertanyaan yang mungkin akan membebaninya

~Drutt-drutt, getaran hanphone bergetar dari hanphone hyeri, hampir 5 pesan masuk yang di terima dari hanphoneny awalnya fei merasa enggan denggan hanphone hyeri namun beberapa kali hanphone itu bergetar, fei mulai menggambil hanphone hyeri dan mulai memeriksa pesannya

“hyeri-ahh, kau dimana sekarang ini?”

“hyeri telfon aku jika terjadi sesuatu, jangan memaksakan dirimu “

Fei mulai membulatkan matanya menatap salah satu dari no tidak dikenal, tidak ada nama pengirim

kau harus cepat kerumah sakit jika kondisimu memburuk”

“kau harus secepatnya melakukan oprasi hyeri-ssi”

“ kondisimu semakin memburuk, lebih cepat lebih baik kau harus melakukan oprasi”

Fei terasa lemas membaca pesan singkat yang terdapat di hanphone hyeri, oprasi kenapa hyeri harus oprasi, apa yang disembunyikan hyeri, fei mulai mengembalikan hanphone hyeri ditempat semula fei menggambilnya, fei masih sedikit bingung denggan pesan yang ia baca

“oprasi apa yang harus di oprasi, dan siapa yang harusdi oprasi “ fei terus memeganggi kepalanya, kepalanya mulai sedikit pusing memikirkan dua kata yang selalu terngiang di kepalanya,

“ eonni gwanchana?” tanya hyeri yang baru saja selesai dari toilet

“ ahh gwanchana hyeri-ahh “

“ eonni miian sepertinya aku harus pergi sekarang, annyeong “  hyeri mulai melangkahkan kakinya meninggalkan caffe denggan langkah yang sedikit terburu-buru

“ hyeri-ahh, tu—“ uap fei terputus yang menyadari bahwa hyeri sudah tidak ada dihadapannya sekarang ini

Fei mulai berjalan linglung sambil membawa beberapa belanjaan di tanggan kanannya, sesekali dia menabrak pejalan lain, fei tidak menggetahui kenapa denggan dirinya, fei masih terus memikirkan pesan yang berada di hanphone hyeri tadi, “oprasi” lirih fei. Fei sudah mengganggap hyeri seperti adiknya sendiri, selama ini hyeri selalu bersikap baik padanya bahkan hyeri tidak pernah menyembunyikan apapun bahkan saat hyeri memiliki masalah dengan junho dia selalu menceritakan semua kepadanya, namun….

“ aku pulang “ ucap fei yang menyadari jika dia sudah sampai dirumah

“ kau sudah pulang, kenapa lama sekali “ tanya minjun yang menyadari fei dan melangkahkan kakinya menghampiri istrinya

“ kau sakit sayang “ tanya minjun yang menyadari raut wajah fei berubah menjadi pucat

“ annio “ ucap fei

“ kau janggan membohongiku sayang “ tanya minjun khawatir yang mulai menatap lekat wajah fei

“ aku tidak kenapa-napa sayang “ ucap fei dengan nada manjanya pada minjun “ aku sekarang akan memasak makan malam, dan kau tuan Kim duduk manis sajah diruang tv, arraso “ tegas fei dan masih terus mengelus pipi kanan minjun

“ benar kau tidak apa-apa aku khawatir padamu ,~cupp “ minjun mengecup tanggan halus fei yang sedaritadi memanjakan pipinya denggan tanggan lembut yang diberikan fei kepadanya

“ gwaenchana tuan Kim “ ucap fei diikiti dengan anggukan kepalanya untuk meyakinkan minjun bahwa dirinya baik-baik sajah

“ baik lah nyonya Kim “ ucap minjun dan mulai melepaskan genggamman tanggan fei yang sedari tadi menari indah di sudut lekuk wajahnya

Fei  melangkahkan kakinya menuju dapur meninggalan minjun dibelakang, fei memulai aktifitasnya didapur memasakan makan malam untuk suami dan taehyun sekarang. Fei mulai memotong beberapa wortel kecil kecil, tanggannya bergerak denggan indah sambil terus memotong namun pikiran fei tidak dalam aktifitasnya ia malah memikirkan sesuatu masih terus memikirkan sms hyeri tadi di cafe, sebenarnya siapa yang harus di oprasi, dan siapa yang sakit, apa mungkin hyeri sakit

“ aww,, “ ringis fei kesakitan yang menyadari tanggannya tergores pisau

“ apa yang terjadi? “ tanya minjun , minjun menghampiri sumber suara yang terdapat di dapur yang tak lain ada lah fei, minjun yang menyadari tanggan fei terluka minjun mulai memberhentikan pendaran dari tanggan fei denggan menghisap jari fei yang menggeluarkan darah

“ kyaa, kenapa kau ceroboh eohh, apa yang sedang kau lamunkan sedari tadi “ tanya minjun sambil berjala menggambil kotak P3K di kotak dekat ruang tv

“ anni, aku sedang tidak melamun “ elak fei

“ jangan bohong dengan ku, aku sedari tadi memperhatikanmu memasak, tangganmu sibuk memotong tapi pikiranmu melamun, sinih duduk dulu “ lanjut minjun menarik tanggan fei agar fei terduduk di kursi ruang makan, minjun masih fokus terhadap luka fei membalutkan perban kecil di jari munggil milik fei, namun fei masih terus menatap lekat minjun

“ haruskah aku memberitahunya “ batin fei “ anni-anni aku harus memastikan terlebih dahulu baru aku memberitaunya “

Minjun yang menyadari tingkah aneh fei tertawa kecil menatap tingkah aneh istrinya  yang terus sajah menggeleng-gelengkan kepalanya

“ wae?” Tanya fei yang menyadari tingkah minjun yang tertawa

“ anni, kau sangat lucu sayang “ ucap minjun manja sambil mencubit kedua pipi fei

“ appo “ rengek fei kesal

Minjun dan fei saling tertawa melepas canda tawa diantara mereka, pasanggan yang sanggat berbahagia yang tengah berada dirumah keluara Kim tak terkecuali junho yang menatap tingkah hyungnya dan istrinya dari atas tangga

“ mereka sanggat bahagia “ lirih junho, junho menghembuskan nafasnya berat melihat adegan dua pasanggan yang sangat bahagia, junho tidak ingin mengganggu suasana dua pasangan yang berada dibawah junhopun memutuskan untuk kembali kekamar

*******

“ kyaa hyeri-ssi apa kau tidak melihat sms ku eohh, aku menunggumu disini lama, kau harus kerumah sakit sekarang “ jelas seorang namja yang terbangun dari duduknya yang menyadari kehadiran hyeri

“ aku tidak mendapat pesanmu oppa, apa kau mengirimkan sms padaku “ ucap hyeri yang masih sibuk memeriksa sms di hanphonenya

“ sudah lah kajja kita kerumah sakit, wooyoung  sudah menunggu kita dirumah sakit “ namja yang bernama taecyeon itu mulai menarik pergelanggan tanggan hyeri menggenggam erat dan mulai berjalan menuju mobil hitam yang terparkir di sebelah taman

Mobil hitam melaju denggan cepat menembus keramaiin kota seoul yang dipadati orang-orang, hyeri terus menatap jalan disebelahnya dari dalam mobil dan membawa pikirannya kepada kejadian tadi di cafe

“ apa yang terjadi tadi, apa kau menemui junho “ tanya taecyeon yang masih sibuk menyetir

“ anni, aku menemui fei eonni “ ucap hyeri yang masih sibuk menatap jalan tidak memperdulikan lawan bicaranya

“ fei, eohh istri dari Kim minjun “ jelas taecyeon

“ oppa, aku membohongi perasaan “ hyeri kini menatap lekat kakaknya yang berada disebelahnya yang sedang sibuk menyetir, tak terasa butiran bening mengalir dari mata indah hyeri perasaan yang terasa sanggat sakit dan masih terasa sakit di dalam hatinya

“ kau dapat mengakhirinya jika kau mau Ok hyeri “ ucap taecyeon yang mulai mengelus puncak kepala hyeri

“ kau tau ini juga menyakitkan untuk ku jika harus berbohong kepada sahabatku ok hyeri “ ucap taecyeon dalam hati

*******

5 sahabt tengah bersantai di sebuah cafe menghabiskan hari libur di luar rumah , jinyoung, bambam, jaecson, dan mark tengah asik bercanda tertawa bersama tapi tidak denggan junho yang duduk terdiam sambil terus memainkan sedotan dari gelas minumannya, mark yang menyadari tingkah junho mulai menyuruh diam teman-temannya

“ kyaa, junho-yaa kami membawamu keluar rumah bukan untuk melihatmu hanya terdiam sambil terus memainkan sedotan seperti anak kecil “ tegas mark

“ ne, tak bisakah kau membuang masalah pribadimu saat bersama kami, kami hanya inggin meliat mu seperti dulu kembali tertawa dan tersenyum junho-yaa “ ucap jinyoung

Junho menghentikan kegiatannya dan mulai menarik dafasnya berat dan mulai kembali menghembuskannya kasar dan mulai menatap teman-temannya

“ miianhae chingu-yaa, karna sikap ku kalia seperti mengganggapku asing, tidak memperdulikan kalian semua, miianhae “ ucap junho dengan nada bersalah kepada teman temannya

“ gwaenchana hyung, kami disini selalu ada untuk mu jadi tidak ada salahnya jika kau berbagi kesakitanmu dengan kami disini “ lanjut bambam

“ gomawo, tapi miian aku masih tidak dapat memberitau alasannya karna aku sendiri juga bingung dengan alasanya”

“ ne, kami akan menunggu sampai kau pasti dan inggin menceritakannya pada kami “ lanjut mark

Kini junho mulai berbaur mengikuti teman-temannya bercanda, junho yang dulu telah kembali walau hanya sesaat senyumnya terukir dari bibirnya itu sudah cukup membuat temn-temannya merasa kembali nyaman terhadap junho

Jam menunjukan pukul 7 malam junho memutuskan untuk tidak kembali kerumah ia memutuskan untuk berjalan-jalan kesebuah taman yang terlihat indah jika malam hari cahaya kunang-kudang dan suara nanyian jangkrik membuat suasana ditaman tersebut terasa nyaman

“ janji yang kau ucapkan dulu yang awalnya terlihat manis bahkan sekarang sudah menjadi racun yang terus menusuk jantung bahkan relung hati “ ucap junho yang masih memejamkan matanya sambil terus merintih kesakitan di dalam hatinya

#falsback on

“hyeri-yaa “ ucap seorang namja yang tengah menatap lekat kekasihnya sambil tertidur di pangkuann kekasihnya yang tak lain adalah ok hyeri

“ ne “ balas hyeri sambil membelai lembut pipi putih junho

“ aku berharap kau akan terus mencintaiku, apa kita bisa terus saling mencintai “ tanya junho ~cupp~ junho  mengecup lembut tanggan hyeri yang sedari tadi memainkan jemarinya di wajah putih miliknya

“ akau akan selamanya mencintaimu, selamanya mennyayangimu Kim junho “ jelas hyeri

~cupp~ junho  mengecup bibir hyeri singkat dan kembali melepaskan ciumannya dan mulai duduk disebelah hyeri agar dapat sejajar denggannya menatap lekat manik mata milik hyeri

“ apa aku dapat mempercayainya” tegas junho, hanya anggukan yang dapat jadi jawaban hyeri

“ jangan percaya padaku seluruhnya tapi yakinkan sajah semuanya karna tuhan yang menentukan jalan kita nantinya “ lanjut hyeri

Junho kembali mencium hyeri memperdalam ciumannya, merasakan bibir msnis seperti buah cery dari bibir hyeri sambil terus memperdalam ciumannya,

#falsback off

“ aku pulang “ ucap junho

“ kyaa darimana sajah kamu eohh, apa kau tidak tau sekarang jam berapa, Kim junho “ omel minjun yang sedaritadi menunggu adiknya diruang tamu hampir 2 jam minjun menunggu junho

“ sudah minjun-ahh dia butuh istirahat, sudah-sudah “ lanjut fei yang meredahkan amarah suaminya dengan terus mengelus-elus bahu suaminya

“ miianhae hyung, tadi aku habis bermain dengan teman-teman setelah itu aku pergi ke taman sebentar “ jelas junho, junho menundukan kepalanya ia merasa bersalah sudah membuat hyung dan nunanya mencemaskannya hingga harus menunggunya

“ yasudah kau sekarang naik, lalu tidur lah “ ujar fei

“ selamat malam “ lanjut junho sambil membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan minjun dan fei di bawah

“ sampaikapan kau terus bersikap memanjakannya fei “ tegas minjun pada fei

“ kau tidak tau jika dia sedang dalam duka seperti itu, dia adikmu seharusnya kau dapat memahaminya “

“ ya aku tau dia adikku, tapi dia sudah besar kenapa harus karna yeoja dia seperti itu, aku harus bicara pada taecyeon besok kalau begitu “ lanjut minjun

“ kau jangan memutuskannya sesuai kehendakmu minjun-ahh janggan menghendakan ego dan keinggintahuanmu, pasti ada alasannya kenapa hyeri meninggalkan junho seperti ini “ jelas fei penuh penekanan

“ yaa baiklah nyonya Kim, aku memang selalu kalah dengganmu jika beragrumen, kajja kita tidur aku kau harus banyak istirahat sekarang ini “ ucap minjun sambil merangkul istrinya menuju kamar

@keesokannya disekolah

Junho mulai melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya yang berada dilantai 2 gedung kelasnya, masih denggan gaya cool.a yang ditonjolkan olehnya membuat semua yeoja mengidamkan sosok dirinya sebagai namja, namun junho tidak pernah menggubris semua perlakuan semua yeoja terhadappnya karna hati junho hanya milik hyeri hanya miliknya

Junho melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas namun langkahnya terhenti saat menatap seorang yeoja yang tepat berdiri di hadapannya, Ok hyeri yang kini berada di hadapan nya, mereka saling menatap lekat bertukar pandang namun

“ hyung” ucap bambam sambil merangkut junho “ eohh,  hyeri-ahh kau baru masuk eohh?” tanya bambam yang menyadari keberadaan hyeri dihadapannya

“ ne, ahh aku harus menggantar buku-buku ini keperpustakaan, bye “ lanjut heyri yang mulai beranjak pergi meninggalkan junho dengan tergesa-gesa, junho masih masih terdiam  kaku melihat yeoja yang pernah mengisi hari-harinya begitun sajah berlalu melewatinya

“ kaja kita ke kelas “ tawar junho

“ ne “ ucap bambam sedikit kaget

Kim seomsangnim mulai memasuki kelas jam pelajaran akan segera dimulai namun pandanggan matanya tertuju pada dua kursi kosong di pojok kanan

“ dimana Kim junho dan park jinyoung? “ tanya Kim seom pada murid-murid

“ mungkin dia sedang berada di toilet seom “ jelas jaecson

“ eohh baik lah kalo begitu, sekarang buka halaman 251 “ jelas Kim seom

*******

“ untuk apa kau menyuruh kami kesini minjun-ahh “ ucap wooyoung yang memecah keheninggan di cafe

“ aku hanya merindukan teman-temanku apa itu tidak boleh uyoung-ahh “ jelas minjun

“ anni bukan begitu apa kalian sedang tidak sibuk” tanya wooyoung polos

“ kalau kami sibuk tidak mungkin minjun menyuruh kita datang, lagian aku bosan seharian dikantor “ jelas taecyeon sambil meneguk capucino yang ia pesan

“ jam mengajarku juga sudah selesai, apa kau tidak ada pasien di rumah sakitmu uyoung-ahh?” tanya minjun pada wooyoung

“ anni, aku sedang free sekarang “

“ bagus kalau begitu “ lanjut minjun sambil meminum kopi yang dipesankan taecyeon

Percakapan mulau terlontar dari ketiga sahabat itu, Jang wooyoung, Ok taecyeon, dan Kim minjun. Mereka adalah tiga sahabat semenjak mereka duduk dibangku SMP hingga saat ini mereka sudah memiliki keluarga masing-masing namun beda dengan wooyoung dia memutuskan untuk menunda pernikahannya denggan iu karna kesibukan mereka masing masing wooyoung seorang dokter dirumah sakit milik ayahnya di seoul dan iu yang seorang model,  sedangkan taecyeon yang harus kehilanggan yoona prihai penyakit yang dialami yoona 2 tahun. taecyeon  kini fokus untuk melanjutkan bisnisnya dan juga merawat adiknya dia tidak ada fikiran untuk menih lagi atau bahkan berkencan denggan banyak wanita,

“ aku inggin ke tailet dulu “ ucap wooyoung yang muali melangkahkan kakinya meninggalkan dua sahabatnya

“ taecyeon-ahh, ada yang ingin aku tanyakan padamu?” ucap minjun, kini waktu yang tepat untuk aku menanyakan sesuatu yang sanggatsedaritadi ingin dikatakan minjun

“ aku memahami apa yang ingin kau tanyakan kepadaku, tapi maaf aku belum bisa menjawab pertanyaanmu itu” ucap taecyeon yang menyudahi tegukannya dan menaruh cangkir yang berisi capuchino

“ lantas apa yang membuat adikmu memutuskan junho, kau tau junho akhir-akhir ini seperti orang depresi, tidak ada senyum dan tawa yang biasa dia tunjukan kepada kami atau teman-temannya, aku kawatir junho akan berbuat nekat akan terus menyakiti dirinya sendiri “ tegas minjun masih denggan tatapan tajamnya menatap taecyeon

“ kau tau ini juga berat untuk hyeri, bukan hanya junho yang merasa depresi namun hyeri pun merasakannya “ lanjut taecyeon

“ lalu tidak bisakah kau memberitahuku alasan yang dibuat hyeri terhadap junho?” tanya minjun dengan penuh harapan kalau taecyeon sahabatnya itu akan memberitahunya alasannya

“ miinhae hyung, aku masih belum bisa memberikan alasan hyeri terhadapmu, jika ada kesempatan aku pasti akan memberitahumu, ini juga sanggat berat untukku “ taecyeon mulai tertunduk tidak berani menatap minjun yang tengah menatapnya dirinya lekat, taecyeon tidak mungkin memberitaukan ini terhadap minjun bahkan siapapun karna ini permintaan hyeri

“ aiishh “ grutu minjun kesal “ baiklah jika kau tidak inggin memberitauhuku saat ini aku tidak memaksamu “ lanju minjun sedikit kecewa

Lantunan nada terdengar dari hanphon salah seorang namja yang kini sedang tidak saling menatap taecyeon memutuskan untuk terus menatap cangkir minummannya dan sedangkan minjun hanya terus menatap taecyeon yang sekarang sedang menerima telphon dari seseorang

“ hyung miian aku harus pergi sekarang “ lanjutnya, taecyeon kini melangkahkan kakinya keluar cafe dengan gelagat terburu-buru raut wajah junho berubah menjadi pucat dan panik saat ia selesai menerima telphonnya

“hyung kenapa dengan taecyeon hyung?” tanya wooyoung yang baru sajah keluar dari kamar mandi

“ entahlah dia terburu-buru sepertinya “ jawab minjun santai sambil meneguk kopinya

“ ahh hyung sepertinya aku harus bertugas hari ini, aku akan pergi, annyeong hyung “ lanjut wooyoung ysang langsung berlari menuju mobil putih miliknya yang terparkir di luar cafe setelah dia menerima pesan singkat dari hanphone miliknya

“ kenapa mereka berdua ini “ ucap minjun bingung, minjun mulai menarik nafasnya berat lalu menghembuskannya dengan kasar “ baik aku sendiri disini “

*******

“selamat fei-ahh kau kini sedang menggandung, masa kehamilanmu tenggah berjalan memasuki bulan ke4 “ ucap dokter jia yang tak lain adalah sahabat fei sewaktu dirumah sakit, fei dulu adalah seorang dokter dirumah sakit yang sama denggan jia waktu di daegu namun jia dipindah tugaskan ke seoul dan saat kepergian jia ke seoul fei memutuskan untuk menikah dengan minjun dan semenjak pernikahannya denggan minjun dia memutuskan untuk berhenti menjadi seorang dokter daegu dan fei memutuskan mengikuti suaminya ke seoul karna pekerjaan minjun yang menjadi seorang guru di salah satu sekolah di seoul

“ ne gomawo jia “ ucap fei dengan penuh senyum yang sedikit dipaksakan, fei kini sedang berada di rumah sakit untuk mengecek keadaannya karna seminggu ini fei merasa pusing dan terus sajah mulai, minjun memang menyuruh fei untuk mnunggu hingga dirinya pulang namun fei tidak ingin mengganggu suaminya yang sedang bekerja karna fei sudah tidak kuat menahan rasa nyerinya di perut

“wae? Kau terlihat tidak senang dengan berita kehamilanmu ini, apa kau ada masalah “ tanya jia bingung

“ anni aku tidak apa-apa, “

“ janggan membohongiku fei-ahh, aku sanggat memahamimu saat ini, kau pasti ada masalah, jika kau tidak keberatan kau dapat menceritakannya denganku “ fei memang tidak pandai menutup rahasia apa lagi jika berbohong dengan jia lambat laun jia pasti akan mengetahuinya walau fei tidak pernah memberi tahunya

“ aku hanya sedang memikirkan junho dengan hyeri, apa lagi dengan hyeri aku sanggat penasaran denggannya “ ucap fei dengan raut wajah yang bingung

“ junho adik dari suamimu, wae? Lalu siapa hyeri? “ tanya jia penasaran

“ ne, hyeri adalah kekasih dari junho awalnya mereka saling mencintai namun belakanggan ini sikap hyeri berubah terhadap junho, aku penasaran dengan sifat dia sekarang, seperti ada yang disembunyikan namun aku tidak tau apa yang disembunyikan olehnya “ jelas fei dengan raut wajah yang sedikit frustasi karna terus memikirkan hal tersebut

“ sudah lah nyonya Kim kau lebih baik kau berhenti memikirkan hal yang berat seperti itu, kau tau sekarang kau sedang menggandung anak dari minjun, kau tidak ingin kan anakmu akan terganggu karna ibunya yang terus setres memikirkan hal seperti itu “ jelas jia pada fei sambil terus mengelus-elus perut fei  yang kini tak lagi datar “ kau tau dengan penyakitmu ini, kau tidak bisa terlalu banyak setres kau harus menjaga kandungganmu jika kau inggin terus menggandung “ lanjut jia sedikit ragu

“ baiklah dokter jia “ terang fei dan di ikuti anggukan kepala “ sekarang aku ingin pulang dan beristirahat, gomawo jia-ahh “ lanjut fei

“ ne, hati-hati jika ada sesuatu langsung temui aku, arraso “ pinta jia tegas

“ ne “

Fei mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruanggan dokter jia, fei memutuskan untuk beristirahat dirumah walau kakinya masih sanggat berat membopong badannya jia menyuruh fei untuk sementara beristirahat di rumah sakit namun dengan keras kepalanya fei memutuskan pulang karna takut jika minjun sudah kembali kerumah dan dirinya sedang tidak ada dirumah

Fei masih berjalan dilorong rumah sakit dengan tanggan kanannya yang merabah-rabah dinding yang berada disebelahnya, karna dia masih sedikit lunglai untuk berjalan, namun langkah fei terhenti saat melihat seorang yeoja terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit yang melewati dirinya denggan beberapa perawat, tak asing bagi fei melihat yeoja itu, seragam yang dikenakannya tepat seperti seragam milik taehyun dan juga hyeri

“ hyeri “ fei mulai teringgat wajah yeoja yang terbaring tadi adalah hyeri, fei yang menyadari langsung membalikan pandanggannya ke arah belakang untuk mencarinya namun nihil fei tidak dapat menemukan yang dicarinya, fei mulai menelusuri ruanggan lorong rumah sakit yang dilewatinya namun tetep fei tidak dapat menemukannya namun pandanggannya tertuju pada seorang namja yang ia kenal tenggah berdiri mondar-mandir di depan sebuah ruanggan, fei mulai menghampiri namja tersebut

“ taecyeon-ahh sedang apa kau disini? “ tanya fei pada namja tersebut, namja yang sedang mondar-mandir tak lsin adalah taecyeon teman baik dari suaminya yang tak lain adalah kakak dari hyeri

“ fei-ahh a—pa yang kau lakukan disini?” tanya taecyeon bingung, taecyeon merasa kaget denggan kedatanggan fei

“ aku bertanya kepadamu, sedang apa kau disini, dan siapa yang sakit?” tanya fei lagi

“ a—aa “ ucapan taecyeon terhenti saart mendenggar suara pintu terenggar dan terlihat seorang dokter ke luar dari ruanggan yang sedari tadi di tunggu oleh taecyeon

“ taecyeon-ahh hye—“ ucapan dokter yang tak lain adalah wooyoung keluar dari ruanggan tersebut, wooyoung menghentikan ucappannya saat melihat fei tengah berada di hadapannya menatap lekat taecyeon yang berharap pertannyaannya di jawab oleh taecyeon

“ wooyoung-ahh nugu? Siapa yang didalam?” tanya fei, kini pandanggan fei beralih pada wooyoung menatap wooyoung berharap kali ini wooyoung yang akan menjawab pertannyaannya “ jawab aku uyoung-ahh”

“di—dia” ucap wooyoung terbatah-batah

“dia hyeri “ jawab taecyeon lirih

“ hyeri, wae? “  kali ini taecyeon hanya terdiam dirinya tak sanggup untuk mengucapkan kalimatnya, karna hyeri tidak menginginkan siapapun mengetahuinya bahkan junho atau sekalipun fei, karna hyeri mengganggap fei sudah seperti kakaknya sendiri, karna hyeri sanggat merindukan sosok yoona saat ini

“ wooyoung-ssi apa kau memanggilku?” seorang yeoja menghampiri mereka yang kini sedang saling menatap penuh ketakutan dan penasaran

“jia-ssi kaja kau ikut aku kedalam “ pinta wooyoung yang mulai menarik pergelanggan tanggan dokter jia untuk kedalam ruanggan pasien yang tak lain adalah hyeri

Keheninggan hanya itu yang kini ada di antar fei dan juga taecyeon

******

Junho masih terus memandang langit malam lewat jendela kamarnya, junho hanya dapat memandangi bintang malam yang sesekali mengkerlipkan cahayanya

“ kau sanggat cantik “ lirih junho sambil mengulamkan senyum simpul di bibirnya

Fei mulai membuka pintu kamar junho membawakan secangkir susu putih hanggat yang di buatkan untuk junho

“ sanggat serius sekali kau memandanggi bintang “ tanya fei sambil meletakan susu di meja

“ eohh nuna, miian aku tidak menyadari jika nuna datang “ ucap junho, junho mulai melangkahkan kakinya menuju meja belajarnya dan mullai menggambil susu dan meminumnya hingga habis

“jelas kau tidak menyadariku, kau hanya terus fokus memandanggi bintang tidak memperdulikan aku yang menggetuk-ngetuk pintu dari tadi” jelas fei

“miian nuna “ ucap junho dengan nada menyesal

“ gaenchana” ucap fei sambil mengelus-elus rambut junho, “ kini aku mengetahui alasannya, namun miian junho-yaa aku belum bisa memberitaumu saat ini” ucap fei dalam hati

#flasback on

Fei,junho,wooyoung,jia kini tengah berada di sebuah runggan dokter ruanggan ini tak lain adalah ruanggan wooyoung, wooyoung menyuruh taecyeon dan fei untuk saling bicara ber dua di ruanggannya namun fei menyuruh wooyoung dan jia untuk terlibat didalamnya

“ apa yang sebenarnya terjadi denggan hyeri?” tanya fei, suasana menjadi tegang semuua masih menunduk tak enggan untuk menatap fei yang sedang bicara, mereka tau betul jika fei sekarang ini sedang marah dan kecewa

“ fei-ahh “ lirih jia

Taecyeon masih tak enggan bicara, dia akan menepati janjinya kepada hyeri untuk tidak bicara soal ini terhadap siapapun, namun taecyeon juga merasa sakit jika harus terus terusan menyembunyikan semua ini

“ taecyeon-ahh, apa yang sebenarnya terjadi, taecyeon-ahh jaeball,,” fei kini menetaskan air matanya, air matanya mengalir membasahi pipinya fei merasa jika semua tidak adil kenapa hanya dirinya dan keluarganya yang tidak menggetahuinya, kenapa harus disembunyikan semua kepadanya

“ fei-ahh jaebal, kau masih harus menjaga kondisi kandungganmu “ jelas jia

“ aku tidak peduli, aku hanya ingin tau kenapa dengan hyeri? Kenapa hanya aku, minjun, dan juga junho yang tidak tau semua ini, bahkan kau pun tau  “fei mulai menatap sahabatnya yang kini berada di hadapannya menatap jia dengan penuh rasa kecewa

“ fei-ahh “ ucap jia merasa bersalah, jia merasa bersalah harus berbohobng kepada sahabatnya namun jia juga bingung dengan semuanya kenapa dia harus membohongi sahabatnya tersebut

“ ini bukan salahnya fei-ahh, aku yang meminta jia untuk tidak memberitaukan soal hyeri terhadap siapapun, bahkan dia juga tidak tau jika dia adalah hyeri” jelas wooyoung pada fei

Taecyeon mulai mmenarik nafasnya berat dan mulai menatap fei dengan lekat “ hyeri sekarang sedang sakit, dia menggalami penyakit gagal jantung dan sisah waktu untuknya kemungkinan hanya tinggal 3 bulan lagi “ taecyeon memberanikan dirinya untuk menjelaskan semuanya yang sedari tadi inggin dia sampaikan kepada fei bahkan minjun tadi, namun kata-kata itu selalu tertahan karna taecyeon mengingat janji dirinya terhadap hyeri untuk tidak memberi taukan tentang penyakitnya terhadat siapapun

Fei mulai tertegun heran mendengar ucapan taecyeon yang terlontar dari mulutnya, fei tidak menyangka bahwa gadis pering dan semanis hyeriharus menderita seperti inii

“ ada alasan tersendiri kenapa hyeri memutuskan hubunggannya dengan junho, bukan cuman junho yang merasakan sakit namun hyeri juga merasakannya, hyeri masih sanggat mencintainya namun dia harus berbohong dengan hati dan perasaannya sendiri “ tak terasa butiran bening mengalir membasahi pipi taecyeon, taecyeon terasa sakit jika harus memberi tau hal seperti ini, karna dia junga mengingat istrinya yoona yang memiliki penyakit yang sama dengan hyeri dan membuat taecyeon takut jika harus kehilanggan orang yang dia sayanggi dan di cintainya untuk kedua kalinya

#falsback off

“ nunua wae?” junho menyadari butiran bening mengalir dari pelupuk mata fei, fei dengan sigap menghapus jejak air matanya yang sedari tadi keluar dari matanya

“ anni, gwaenchana, eohh kau sudah selesai memin susumu, sini berikan padaku dan sekarang cepat kau tidur “ jelas fei pada junho

*******

“oppa,, oppa,, “ rintih hyeri dalam tidurnya

“ hyeri-yaa, ini oppa, wae?” ucap taecyeon panik

Hyeri mulai membuka matanya perlahan sediki demi sedikit untuk memastikan sumber suara yang ia denggar dari telingganya adalah taecyeon oppa

“oppa,,” lirih hyeri, taecyen mulai menggenggam tanggan hyeri masih denggan air mata yang terus mengalir di pipi miliknya, taecyen sesekali mencium tanggan hyeri dengan lembut. Taecyeon sanggat prihatin denggan keadaan hyeri sekarang ini, makin lama kondisi dirinya semakin buruh, taecyeon masih takut jika dia harus kehilanggan hyeri seperti dia kehilanggan yoona 3 tahun yang lalu

#falsback on

Suasana diruang oprasi sangat menegangkan seorang namja tengah terduduk dikursi ruang tunggu di depan ruang ICU untuk menunggu kabar dari dokter yang tenggah merawat istrinya di dalam ruanggan

“ oppa kita harus yakin kalau eonni bakalan sembuh “ ucap hyeri yang meyakinkan kakaknya

Air terus berlinang di pelupuk mata taecyeon, dia tidak sanggup untuk menerima keadaan yang nantinya akan di sampaikan oleh dokter. Dokter yang merawatpun keluar dari ruang rawat dan mulai menghampiri taecyeon dan hyeri yang sedari tadi menunggu

“gimana keadaannya dok?” tanya taecyeon pada dokter jang

“ nyonya yoona ingin bertemu denggan kalian di dalam” ucap dokter jang, taecyeon yang mendengar ucapan dokterjang langsung berlari menghampiri yoona yang sekarang tertidur lemah di ranjangnya denggan beberapa alat di tubuhnya dan juga selang oksigen yang melingkar di hidung milik pasien yyang tak lain adalah yoona

“ oppa” ucap yoona lemah

“ yonna-yaa jaebal aku mohon bertahaon “ runtih taecyeon disela isakan tanggisnya

“ aku sudah tidak sanggup lagi taecyeon-ahh. Miianhae aku belum bisa menjadi istri yang terbaik untuk mu, a—a ku belum bsa memberikan aegy untuk mu, jaengmal mianhae oppa” ucap yoona masih berusaha mengkuatkan dirinya

“ jangan bicara seperti itu, aku sangat bagaia karna bisa menikahimu, dan akan lebih bahagia jika kau masih bisa hidup bersama ku dan juga hyeri, jadi aku mohon bertahan lah yoona “ taecyeon tak kuasa menahan air matanya, air matanya kembali pecas saat yoona mulai memegang lekuk wajah taecyeon dengan lemah

“eonni bertahan, jaebal eonni “ lirihhyeri

Yoona kini menatap hyeri yang sedari tadi beradi di belakang taecyeon “ miianhae hyeri-yaa, aku sudah tidak sanggup untuk bertahan lebih lama dari ini aku minta tolong jaga oppamu jangan biarkan taecyeon oppa menangis terus menerus, eonni masih bisa melihat kalian berdua dari atas sana, dan taecyeon-ahh, aku mohon jaga hyeri dengan baik, saranghae” yoona sekarang telah tidur denggan tenaggnya didalam pelukan taecyeon, taecyeon sangat merasakan kehilanggan istri yang sanggat di cintainya namun disisi lain dia harus mengikhlaskan yoona, mungkin ini yang terbaik untuknya agar yoona tidak terus menerus merasakan sakit karna itu pun yang membuat taecyeon lebih terpukul apa bila terus-terusan melihat istrinya merintih kesakitan

#falsback off

********

“ sayang apa yang terjadi pada dirimu, kenapa wajahmu pucat?” minjun mulai khawatir dengan keadaan istrinya entah apa yang sekarang dia sembunyikan darinya tingkah fei sedikit berubah semenjak kepulanggannya dari rumah sakit tempo hari kini dia lebih sering melamun

“ anni gwaenchana, aku hanya sedikit lelah oppa” ucap fei yang mulai menyadari kedsatanggan minjun yang langsung melingkarkan pergelanggan besarnya ke pinggang fei

“ jangan pernah membohongiku, aku sangat memahamimu fei-ahh“ jelas minjun sambil meletakan dagu di atas pundak fei dan mulai bersikap manja pada fei

“ tidak ada yang harus aku sembunyikan darimu, aku hanya sedikit lelah hari ini “ fei mulai mengusap pipi minjun dengan lembut namun masih dengan pandanggan yang lurus menatap langgit malam dari atas balkon rumahnya  “ hingga berapa lama aku bertahan menyembunyikan ini semua darimu dan juga junho “ lirih fei dalam hati

*******

“ sedang apa kau di sini hyeri-yaa? “ tanya seorang yeoja yang tak lain adalah suzy sahabat hyeri

“ aku sedang menikmati suasana pagi di sini, aku jenuh harus seharian di kamar rumah sakit “ jawab hyeri, suzy mulai menghampiri hyeri yang tengah terduduk di sebuah kursi panjang putih yang berada di taman rumah sakit

“ ditempat ini sanggat nyaman “ lanjut hyeri yang menyadari kalau suzy tepatduduk disampingnya

“ ne, udara di sini sanggat sejuk, dan pemandanggannya sanggat indah. Tapi kenapa tampak sepi hyeri “ ucap suzy yang menyadari hanya ada dia dan hyeri ditaman itu

Hyeri memejamkan matanya perlahan menggirup udara yang berada di sekelilingnya untuk memenuhi paru-parunya sambil terus merasakan angin mengibarkan rambut panjangnya yang tergerai dan sesekali dia kembali menghembuskannya

“ tidak banyak orang tau tempat ini, ini tempat faforit ku, jika aku sedang ingin sendiri aku selalu ketempat ini dan disini aku selalu merasa tengang “

“ jadi hanya kau dan aku yang mengetahui tepat ini? “ tanya suzy

“ ne, kau satu-satunya orang yang tau tempat ini, kelak jika aku sudah tidak ada disini aku pinta sering-seringlah bermain dan juga mengunjungi tempat ini bersama namjachingumu nanti “ jelas hyeri dengan senyum simpul yang ia perlohatkan pada suzy, tak terasa butiran bening mengalir dari pelupuk mata suzy dia paham betul apa yang sebenarnya dirasakan oleh sahabatnya yang satu ini walau dia dapat tersenyum dengan manisnya seperti ini namun dalam lubuk hatinya dia sanggat menderita dengan semua penyakitnya ini

“ aku yakin kau pasti sembuh hyeri-yaa, jadi janggan pernah kau berfikiran seperti itu, kita masih bisa pergi ke tempat ini setiap hari dan sepanjang waktu, jadi jaeball kau harus sembuh hyeri-yaa “ suzy mulai memeluk hyeri dengan erat dia takut dengan omongan yang hyeri ucapkan dia takut jika hyeri akan meninggalkannya

“aaawwww “  rigis hyeri pelan, hyeri mulai merasa sakit yang teramat di bagian dadanya seperti ribuan pisau yang menusuk jantungnya, dan cairan bening kental berwarna merah menggalir di sela-sela hidungnya

Suzy yang merasakan gelagat hyeri yang sedang merintih kesakitan sambil terus memegangi dadanya mulai melepaskan pelukannya dan menatap hyeri dengan bingung apa yang harus dia lakukan sekarang ini “ wa..wae?? hyeri-yaa, hyeri-yaa “

“ aaawww,, hikks,,hikks” ringis hyeri yang masih memegangi dadanya “ ini sakit suzy, ini sakit,, “ lanjutnya yang masit terus memeganggi dadanya

“ bertahan hyeri, kajja kita temua dokter “ suzy langsung memopong hyeri sekuat tenaga membawa hyeri untuk kembali ke rumah sakit

“ tolong..tolong “ triak suzy

Sekumpulan suster menghampiri suzy yang mash terbatah-batah membawa hyeri untuk menuju dalam rumah sakit dan mereka langsung membawa hyeri menggunakan ranjang perawat dan langsung membawa hyeri ke ruang gawat darurat

“ hyeri-yaa bertahan jaebal hyeri-yaa “ suzy tak kuasa menahan air matanya dian tak kuasa menahan air matanya melihat sahabatnya terus merintih kesakitan “ jaebal hyeri-yaa, jaebal jangan tinggalkan aku “ lanjut suzy

“ aaww sakit,, “ rintih hyeri semakin keras sambil terus memeganggi dadanya denggan tanggan kanannya dan tanggan kirinya terus menggenggam tanggan suzy

Disisi lain tampak seorang namja yang tenggah keluar dari ruang dokter dengan raut wajah yang sedikit khawatir, seorang namja yang tak lain adalah minjun tengah berjalan dengan pikiran yang masih menggantug, dia masih teringat ucapan dokter jia “aku ragu denggan kondisi fei saat ini minjun-ahh,infeksi di dalam rahimnya semakin melebar, ini sangat sulit untungnya jika harus tetap menggandung”

Hampir 5tahun minjun menjalani hubungan dengan fei sebagai suami istri namun tak ada yang menghawatirkan bagi minjun untuk saat ini, minjun tau awalnya fei tidak akan mungkin mempunyai anak apa lagi menggandung karna disebabkan penyakit yang fei alami, fei menggalami penyakit dibagian rahimnya kerusakan pada rahimnya yang membuat fei tidak dapat memiliki keturunan,

“eothokke.. “ Ucap minjun, minjun mulai duduk dikursi ruang tunggu rumah sakit terus memikirkan kata-kata dokter jia dan juga istrinya

#flasback on

“ apa kau akan tetap menggandung anak itu fei, kau tau bukan kondisimu itu sekarang, kau tidak mungkin bisa bertahan kau hanya akan menyakiti dirimu dan juga anak yang kau kandung nantinya “ ucap minjun penuh penekanan

“ tapi aku ingin membahagiakanmu minjun-ahh, aku inggin jadi istri yang sempurna bagimu, memberikanmu keturunan dan membahagikanmu “ fei mulai menangis tak kuasa menahan air matanya yang sedari tadi sebenarnya dia tahan

“ aku sanggat bahagia fei-ahh, dengan bersamamu aku sudah sanggat bahagia, aku hanya tidak mau ini akan mempersulitmu menyakitimu dengan semua resiko ini “ minjun mulai menatap fei dengan lekat sambil menghapus jejak air mata yang sedari tadi keluar dari mata bening fei  dengan jemarinya

“ aku mohon minjun-ahh, izinkan sekali ini sajah aku membangkah atas sikap egoismu ini, aku sanggat inggin memiliki aegy dari mu, aku ingin menjadi istri yang sempurna untukmu dengan memberikanmu aegy, jaebal minjun-ahh “ semakin deras air mata yang keluar dari mata fei membuat minjun berhenti terucap dan terus menatap fei dengan penuh lekat dan minjun langsung menarik fei ke dalam pelukannya

“ baik jika itu mau mu, tapi kau harus janji jangan membebani dirimu sendiri dengan hal ini, jika ada yang terjadi dengan dirimu segera beri tau aku, dan jika kau sudah tak sangup lagi maka kau harus berjanji untuk mmengakhirinya “ jelas minjun yang masih membelai lembut puncak kepala fei dengan lembut

“ ne gomawo minjun-ahh ‘ balas fei

#flasback off

Minjun masih terpejan dan terduduk di kursi rumah sakit, dia masih engkan beranjak dari duduknya untuk menemui fei sekarang ini dia masih berfikir apa yang harus dia sampaikan terhadap fei apa dia harus bilang jika fei harus menggugurkan kandunggannya atau membiarkan fei tetep menggandungnya dengan resika mungkin fei tidak akan terselamatkan jika dia melahirkan nantinya

Minjun mulai membuka matanya mendengar suara berisik yang sedari tadi mengganggu pikirannya, minjun mulai menatap sekeliling namun pandanggannya tertuju pada seorang yepja yang sedang berlari menuju ruang ICU sambil terus mendorong ranjang rumah sakit yang di bantu beberapa suster sepertinya minjun menggenali yeoja itu

“ suzy “ uap minjun kaget, minjun langsung berlari menghampiri suzy yang tak lain adalah murid di sekolahnya apa yang sebenarnya dia lakukan disini kenapa dia tampak panik

“ suzy-ssi, “ triak minjun pada suzy yang terduduk di ruang tunggu ICU

“ seosangnim “ ucap suzy kaget

“ siapa yang sakit, siapa yang berada di dalam?” tanya minjun

“ eohh,, “ suzy masih bingung harus jawab apa kepada gurunya kali ini, suzy boleh sajah berbohong kepada teman temannya tapi gimana jika gurunya, tapi suzy tetep harus merahasiakan semua kepada siapapun walau itu junho bahkan guru Kim

“ suzy-ssi,, “ lanjut minjun bingung melihat gerak-gerik suzy

“ eohh, itu seom,, “ belum sajah suzy melanjutkan kata-katanya seorang namja tengah berlari menghampiri mereka masih dengan nafas yang terengah-engah

“ suzy-ssi, dimana hyeri “ tanya namja itu yang tak lain adalah taecyeon, taecyeon mulai menatap seorang namja yang tengah berada di hadapan suzy dengan bingung, apa yang harus dia ucapkan kali ini

“ taecyeon-ahh “ ucap minjun heran “ jadi yang tengah berada di ruang ICU  itu hyeri, benar taecyeon-ahh “ tanya minjun, taecyeon memalingkan pandanggannya ke arah lain, taecyeon enggan menatap minjun sekarang ini jika dia menatap minjun ini akan membuatnya meneteskan air matanya karna telah berbohong dengan sahabatnya

“ taecyeon-ahh, jawab aku, apa yang kau sembunyikan dari ku taecyeon-ahh “ minjun mulai mencengkram bahu taecyeon untuk menerima jawaban taecyeon namun taecyeon tetap engan menjawab bahkan menatap mata minjun

Suara bunyi pintuk bergeser terdengar menandakan seseorang keluar dari ruang ICU yang tak lain adalah dokter jia yang ternyata memeriksa hyeri, taecyeon yang melihat dokter jia keluar langsung menghampiri jia dengan raut wajah penuh khawatir

“ jia-ssi bagaimana ke adaan hyeri? “ tanya taecyeon penuh cemas

“ dia sedang tertidur aku sudah memberikan obat penenag dan penghilang rasa sakit, mungkin 2 jam lagi dia akan sadar “ jelas jia “ kalau begitu aku kembali keruangan lain, masih banyak pasien yang harus ku temui, jangan khawatir dia tidak apa-apa “ lanjut jia menenangkan taecyeon agar tidak terlalu panik

“ gomawo jia-ssi “  taecyeon sedikit tenang mendengar ucapan jia padanya bahwa hyeri tidak apa-apa namun ini tidak akan berlangsung lama,

Taecyeon menarik nafasnya berat lalu kembali menghembuskannya dia masih tidak tenang dengan semuanya taecyeon sekarang memberanikan diri menatap sosok namja yang tengah berdiri bingung di sebelah suzy, langkah demi langkah mengikuti kemauaannya untuk menghampiri minjun

“ apa kau ingin tau hyeri kenapa?” ucap taecyeon penuh penekanan “ mari ikut aku “ taecyeon kini menarik tanggan minjun paksa entah apa sekarang yang ada di pikiran taecyeon, wooyoung yang baru sajah sampai langsung tertegun bingung menatap dua sahabatnya meranjak pergi kesebuah tangga darurat menuju lantai atas bahkan mungkin atap, wooyoung takut jika hal yang buruk terjadi pada minjun hyung karna sepertinya taecyeon serang tengah marah

Taecyeon menghempaskan tubuh minjun dengan kasar, kini mereka berada di atap rumah sakit entah apa yang sebenarnya apa yang ingin taecyeon lakukan terhadap minjun kali ini

“ apa yang terjadi denganmu taecyeon-ahh, aww aiishh “ minjun masih meringis kesakitan di daerah pergelanggan tanggannya akibat tarikan kasar yang di perbuat taecyeon padanya

Taecyeon masih mengatur pernafasannya yang masih terengah-engah, entah apa yang dia rasakan kali ini, dia butuh kekuatan untuk memberi tau minjun kali ini, kebohongan ini sanggat membuatya sakit selalu larut dalam kesalahan

“ minjun hyung, taecyeon hyung.. “ triak wooyoung dari arah belakang, wooyoung langsung menghampiri minjun yang masih memeganggi pergelanggan tanggannya, dia masih takut jika taecyeon akan berbuat yang nekat terhadap minjun kali ini

“ hyung gwaenchana “ tanya wooyoung panik pada minjun

“ gwaenchana uyoung-ahh “ jawab minjun “ taecyeon-ahh apa yang akan kau jelaskan?” lanjut minjun pada taecyeon

“ hyeri sekarang sakit, dia menggalami kerusakan pada jantungnya, dan tak akan lama lagi untuk dirinya bertahan, aku menyembunyikan semua ini karna permintaannya yang tak ingin siapapun tau penderitaannya, bahkan dari junho dan keluargamu, hyeri sangat mencintai junho hyeri tidak inggin membuat junho menangis jika tau keadaannya sekarang ini, jadi hyeri meminta ku dan suzy untuk menyembunyikan semua ini dari siapapun “ ucap taecyeon sedikit kesal, kini dirinya berani menatap minjun namun dengan air mata yang terus berlinang kali untuk ke dua kalinya taecyeon menanggis di hadapan ke dua sahabatnya, taecyeon sudah tak kuat untuk menahan semua ini harus terus menyembunyikan kebohongan kepada minjun, minjun yang melihat taecyeon tertunduk mulai menghampiri taecyeon dan langsung memeluk taecyeon dengan penuh iba

“ miianhae taecyeon-ahh, seharusnya aku tidak memaksamu memberitauku sekarang ini, tapi apa kau tau ini membuat junho semakin sakit dengan menyembunyikan semua darinya, kau tau junho juga sanggat mencintai hyeri “ jelas minjun sambil memeluk taecyeon

“ ini semua permintaannya hyung,  aku tak sanggup menyembunyikan semua ini, aku inggin memberi tau junho dan juga dirimu tapi aku selalu mengingat permintaan dan janji ku padanya “ lanjut taecyeon masih denggan isakan tanggisnya

“ lambat laun junho akan mengetahuinya, aku akan mencari cara agar junho dan hyeri tidak tersakiti semakin lama, arraso “

“gomawo hyung “

*******

Hampir 2minggu hyeri tidak masuk sekolah entah ada apa denggannya kali ini, akhir akhir ini hyeri sering tidak masuk sekolah

“ suzy-ahh, dimana hyeri?” tanya jinyoung

“ entahlah, dari kemarin hanphonenya tidak aktif “ jawab suzy santai

“ aku kira kau sahabatnya sampai teman tidak masuk ajah kau tidak tau, aigoo teman macam apa kau ini  “ ucap jaecson meledek

“ kyaa, kau tidak tau apa-apa jadi diamlah “ balas suzy dengan pukulan tepat di kepala jaecson

“ kyaa appo, kau ini namja apa yeoja si pukulanmu seperti seorang preman, aigoo” ringis jaecson sambil terus mengusap-usap kepalanya yang sakit karna pukulan suzy “ aku heran kenapa kau menyukai yeoja aneh sepertinya jinyoung-ahh, aishh kau sudh dibutakan cinta sepertinya “ lanjut jaecson yang sambil berbisik pada jinyoung yang tepat berada di sebelahnya

“ KYAAAA…. “ triak jinyoung dan suzy bersamaan

“ cocok,, ahhahhahh “ ledek bambam dan di ikuti ketawa kerasnya

“ sudah-sudah ayo lahh tugas jang seom masih banyak jika kalian terus berantem kapan ini selesai” ucap junho yang merasa tidak tenang denggan keadaan yang sedikit ribut di ruang kelas yang hanya di huni oleh 6orang ini

“ jika ada hyeri pasti lebih mudah menyelesaikannya, karna hyeri pandai dengan pelajaran fisika “ lanjut bambam, raut wajah junho berubah menjadi sedih mendengar ucapan nama hyeri, hatinya kembali sakit, junho memang sanggat merindukan sosok hyeri sekarang ini, 2 minggu tidak melihatnya membuat pikirannya kacau terhadapnya

“sstthh, karna kau junho kembali sedih “ ucap mark yang berbisik pada bambam

“ ahh miianhae junho-yaa aku tidak bermaksud mengingatkanmu pada hyeri, jeongmal miinhae “ bambam mulai tertunduk merasa bersalah denggan ucapannya yang membuat sahabatnya kembali bersedih

“ gwaechana bambam-ahh, “ ucap junho dan di ikuti senyum simpul yang di berikannya kepada sahabatnya dan kembali fokus kepada tugas fisika

“ walau kau tersenyum kau tidak dapat menutupi kesedihanmu Kim JunHo, “ jelas jinyoung dalam hati yang masih terus menatap sahabatnya

Jam menunjukan pukul 5sore di kota seoul, seorang namja yang tak lain adalah junho tengah berjalan menyelusuri jalan kota seoul yang masih di padati orang-orang yang berlalu lalang untuk pergi pulang, junho berjalan tanpa arah, sebenarnya dia ingin pulang ingin mengistirahatkan otak dan tubuhnya namun langkah kakinya tak menuju rumah yang akan dia tuju melainkan sebuh taman yang sering ia datanggi dulu bersama hyeri

“ aiishh kenapa aku datang ketempat ini,,” grutu junho kesal sambil mengajak-acak rambutnya sesekali, junho berniat ingin pergi dari taman itu namun langkahnya terhenti saat melihat sesosok yeoja yang tenggah terduduk di sebuah hambaran rumput hijau sambil terus menatap danau  kecil yang berada di hadapannya

Junho mulai menghampiri perlahan demi perlahan selangkah demi selangkah dia sanggat penasaran dengan yeoja yang masih menggunakan baju rumah sakit

“ siapa yeoja itu, kenapa dia disini, apa dia kabur dari rumah sakit “ beribu pertanyaan terlintas dari pikiran junho, ini bukan hal yang penting baginya namun dia sanggat penasaran siapa yeoja itu kenapa dia tau tempat ini junho mengingat bahwa tempat ini hanya junho dan hyeri yang mengetahuinya tempat kecil dan indah ini, namun langkahnya junho terhenti saat menggetahui jika yeoja itu ada lah hyeri, Ok Hyeri yang sedang menangis sambil terus memandangi danau

“ harus berapa lama aku menyembunyikan semua ini darimu, sampai kapan aku sanggup menahan semua rasa sakit ini sendirian, dan sampai kapan aku harus terus membohongimu junho, “ hyeri mulai memeganggi dadanya sambil terus menanggis dengan kuat, ini tampak sakit baginya hyeri sanggat inggin kembali tersenyum, kembali bersama dengan junho, tapi dia tak sanggup untuk menggatakan semua penyakitnya kepada junho

“saranghae junho-yaa, jeongmal saranghae, nan bogoshippo “ ucap hyeri lirih dengan air mata yang masih terus menggalir, tak terasa air mata berlinang mengalir dari pelupuk mata sipit milik junho, ia tak sanggup mendenggar yeoja yang sanggat dia cintai menangis apa lagi mendengar kalau yeojanya sekarang tengah menyembunyikan sesuatu kepadanya.

“ BRUKK..” Junho tak kuasa menahan berat tubuhnya kali ini, kini junho terduduk kaku di rerumputan, hyeri yang menyadari suara yang berada di belakangnya langsung menghapus jejak air matanya dan mulai melihat sumber suara yang berada di belakang, alangkah terkejutnya bahwa sumber suara yang di timbulkan dari namja yang sedari tadi di rindukannya

“ junho-yaa “ hyeri mulai beranjak dari duduknya untuk menghampiri junho namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan junho

“ jangan mendekat, kumohon jangan mendekat “ ucap junho penuh penolakan

“ junho-yaa”

Junho tak kuasa menahan rasa sakit di hatinya, junho mulai sesekali mencengkram dadanya yang tampak terasa sakit kali ini sambil terus merintih kesakitan

“ junho-yaa “ ucap hyeri bingung

“apa yang kau sembunyikan dari ku?” tanya junho “ ku tanya APA YANG KAU SEMBUNYIKAN DARIKU OK HYERI “ junho kini meluapkan emosinya kepada yeoja yang kini tengah berdiri dihadapannya, junho masih bingung dengan sikapnya kali ini, apa yang harus dia perbuat kali ini apa dia harus membencinya kali ini atau harus menyembunyikan semua

“ apa yang kau sembunyikan dari ku hyeri-yaa” tak terasa air mata junho mengalir dengan derasnya menembus pelupuk mata yang sudah tak kuasa dia tahan sekarang ini, sakit-sakit rasa itu yang dia rasakan kali ini

“ miinhae junho-yaa, jeongmal miinhae “ hyeri kembali meneteskan airmatanya sambil terus menunduk, hyeri tak kuasa jika dia harus menatap junho itu membuatnya semakin sakit

“ apa hanya aku yang tidak menggetahui semua ini, eohh, kenapa kau menyembunyikan semua ini pada ku hyeri, jawab aku dan tatap aku” ucap junho penuh penekanan

Hyeri hanya tertunduk takut kali ini, jika pemikirannya benar bahwa junho telah mengetahuinya hyeri takut jika junho akan meninggalkannya kali ini dan memberikannya rasa kecewa yang akan terus menyelimutinya

“ apa ini yang selama ini kau sembunyikan dari ku, apa ini yang membuat kau menjauhiku Ok hyeri, kau tau aku selalu mencari tau tentang alasanmu memutuskanku serta menjauhkanku “ jelas junho

“ miianhae junho-yaa” hyeri mulai berlari menghampiri junho yang masih tertuduk dan mulai memeluknya, hyeri mendekap erat tubuh junho walau sesekali junho terus merontak enggan “ miinhae”

“ apa kau benar menar mencintaiku, jika kau benar-benar mencintau ku seharusnya kau tidak menyembunyikan semua ini dari ku, kau tau aku hidup dengan kegelapan semenjak kau memutuskanku 2 bulan yang lalu, hidup seperti tercekik dengan semua pertanyaan yang kubuat namun tak ku temukan jawaban yang pasti,” rintih junho yang masih enggan memeluk hyeri “ hikks,,hikks,, “

“ ini juga sulit untuk ku junho-yaa, aku selalu hidup dengan semua kebongoan yang kubuat, aku harus menjauhimu dan membohongi semua perasaanku padamu, ini juga yang membuatku sakit” ucap hyeri di sela isakan tanggisnya “ hikks,,hikks,, “

“hikkss…hikkss.. ini semua membuatku sakit hyeri-yaa” kini junho mulai membalas pelukan hyeri pelukan yang sanggat dia rindukan selama ini namun rasa kekecewaannya tetap  saja menyelimutinya

“ miianhae junho-yaa jeongmal miianhae,, hikks, “

*******

Taecyeon berlari mencari hyeri di semua lorong rumah sakit tak terkecuali dengan minjun dan juga wooyoung yang membantunya mencari hyeri

“ apa kalian sudah menemukannya?” tanya taecyeon pada kedua sahabatnya

“ belum hyung ” ucap wooyoung sambil mengatur nafasnya, dan di ikuti denggan gelengan kepala dari minjun

“ baik lah aku akan mencariya lagi “ lanjut taecyeon. Taecyeon hendah berlari kembali menyelusuri rungaan sudut rumah sakit namun langkahnya terhenti pada sosok yeoja yang kini tepat berada di depannya, namun pandanggannya tak beralih pada sosok yeoja itu melainkan sosok namja yang berada di sebelahnya

“ annyeonghaseo “ ucap hyeri dan junho bersamaan

“ eohh,, junh-yaa “ ucap wooyoung bingung, minjun dan taecyeon hanya dapat memandanggi adiknya dengan tatapan bingung, apa yang sebenarnya terjadi kenapa dia bisa bersama-sama kali ini

Junhon melangkahkan kakinya menuju ruang kamar hyeri, tatapan kecewa dan kesal masih terpampang di wajahnya junho sama sekali enggan menattap 3 orang namja yang berada di belakangnya sekarang ini

“ tidurlah dan istirahat “ ucap junho sambil terus membelai puncak kepala

“ hhmzz,, “ ucap hyeri, hyeri mulai memejamkan matanya perlahan namun masih tanggan yang menggenggam tanggan junho yang sedari tadi tergenggam manis “ temani aku hingga aku tertidur denggan lelap junho-yaa” lanjut hyeri disela tidurnya

“ ne, aku akan menemanimu disini, disampingmu, hingga kau terbanggun kembali nantinya “ sunyum tulus junho mulai kembali terukir di bibirnya, sudah lama junho tidak tersenyum tulus seperti ini

*******

Di sebuah cafe rumah sakit tampak begitu ramai namun tidak denggan sekumpulan namja yang tenggah terduduk disalah satu meja

“ dimana kau bertemu denggannya junho-yaa?” tanya minjun yang memulai percakapan memecah keheninggan di antara mereka

“ aku menemukannya di sebuh taman di tepi danau kecil “ ucap junho pelan namun tampak jelas di telingga ke 3 namja yang bersamanya

“ apa kau sudah menggetahuinya?” lanjut minjun

“ mengetahuinya?” ucap junho sedikit bingung “ ahh soal penyakitnya,ne aku sudah mungetahui semua dari hyeri “ lanjut junho

“ jinjja? Ahh syukurlah jika kau sudah menggetahuinya, aku bisa bernafas lega” lanjut wooyoung di sela hembusan nafasnya

“ jadi kau sudah mengetahuinya, apa kua yang akan kau lakukan sekarang ini?” tanya taecyeon yang masih terus menatap junho penuh intens

Junho hanya dapat tertunduk entah apa yang dia rasakan kali ini memang rasa kekecewaan, kenapa hanya dirinya yang tidak tau dengan hal tersebut, kenapa semua harus menyyembunyikannya darinya

“ jika kau memenag berniat meninggalkannya makan dari sekarang lah waktu yang tepat, namun jika kau inggin terus bersamanya, ku mohon beri dia semanggat untuk tetap hidup aku mohon junho-yaa “ taecyeon mulai beranjak dari duduknya berniat untuk pergi meninggalkan junho dan kedua sahabatnya, dia tak inggin jika dia berlama di sana dia akan mengeluarkan air matanya untuk sekian kalinya

“ taecyeon-ahh tunggu aku “ wooyoung mulai berlari menggejar taecyeon keluar. Kini hanya ada 2 orang namja yang tengah duduk masih denggan dunianya minjun masih menatap adiknya d4ngan penuh rasa iba apa yang harus dia lakukan untuk adiknya kali ini

“ apa kau masih mencntai hyeri?” tanya minjun,

“ aku masih teteap mencintainya hyung, tapi aku tidak tau denggan perasannku sekarang ini, rasa kecewa sungguh menyelimuti fikiranku “ junho kembali meneteskan air matanya tak kuasa dia menahan tanggisnya kali ini

“jika kau masih mencintainya maka perjungkanlaah, buang rasa kecewamu terhadapnya, kau tau bukan alasan hyeri menyembunyikan semua ini kepadamu, dan kau laki-laki seharusnya kau paham situasi ini junho-yaa” jelas minjun, juno tak kuasa menahan airmatanya lagi, dia kembali menangis rasa sakitnya kini lebih menusuk di relung hatinya

Minjun mulai mendekatkan tubuhnya pada junho dan mulai memeluk erat adik kesayanggannya itu dengan erat, minjun tidak menggubris tempat yang sekarang sedang dia tempati bersama adiknya, namun minjun hanya inggin menenangkan adik kesayanggannya

“ waktu hyeri mungkin tak akan lama lagi junho-yaa, jika kau inggin menggubah semua takdir hyeri maka kau harus berusaha membuat takdir itu berbelok, tapi jika kau masih berkesikeras denggan egomu sikap kecewamu terhadapnya maka biarkan ini menggalir apa adanya dan biarkan hyeri menemui yoona disana” minjun juga tak kuasa menahan airmatanya rasa sakitnya kini berlipat ganda denggan adiknya, minjun masih tersakiti denggan keadaan fei sekarang ini yang terbaring lebih dengan semua perjuanggannya untuk teteap menggandung anaknya namun di sisi lain minjun tersakiti denggan keadaan adiknya yang masih merasakan dilema yang diterima oleh adiknya

******

Fei mulai membuka matanya perlahan mencari sosok namja yang sedari tadi ia rindukan

“ minjun-ahh “ ucap fei sedikit lemah

“ fei-ahh, nan gwaenchana?” tanya minjun, minjun menghampiri fei yang masih terbaring lebih di ranjang rumah sakit raut wajahnya masih terlihat pucat dan takut yang menyelimuti raut wajah minjun

Fei hanya dapat tersenyum simpul melihat sosok namja yang tak lain adalah minjun suaminya yang selama ini selalu mengisi hari-harinya “ ne gwaechana “ ucap fei sambil memegang lekuk pipi minjun

“chupp—aku mohon fei-ahh jangan membuat aku lebih khawatir dari ini, kau tau aku sanggat takut, cupp- “ minjun kembali mengecup kening fei dengan penuh rasa khawatir yang menyelimutinya dan mulai memeluk fei denggan perlahan

“ miianhae minjun-ahh, aku hanya bisa menyusahkanmu untuk saat ini,”

“ suttss “ minjun menghentikan ucapan fei denggan jari telunjuknya “ jika kau merasa kasihan denganku, maka kau harus sembuh kumohon fei-ahh kau harus sembuh dengan anak kita ini “ lanjut minjun sambil mengelus-elus perut fei dan hanya di balas anggukan oleh fei tanda ia meng iya kan ucapan suaminya

*******

“ apa yang membuatmu menyuruhku kemari suzy-ahh “ tanya mark

“ aku inggin meminta bantuan kepada kalian “ ucap suzy takut, entah apa yang sebenarnya di pikirkan oleh suzy saat ini, namun hanya satu ke ingginan suzy saat ini untuk membahagiakan sahabatnya hyeri

“ apa yang misa kami bantu?” tanya jinyoung

#flasback on

“ suzy-ahh aku inggin meminta sesuatu kepadamu?” ucap hyeri masih dengan pandanggan datar memandang bintang

Hembusan anggin malam memberikan kesunyian di sebuah taman sesekali hanya terdengar suara jangkrik yang bernyayi indah,

“ apa yang ingin kau pinta dari ku?” tanya suzy sedikit ragu

“ munggkin ini akan jadi permintaan terakhirku suzy-ahh, aku menginginkan kau bisa menjaga junho untuk ku “ lanjut hyeri,

“ aku tidak bisa untuk itu hyeri-ahh “ tak kuasa air mata mengalir dari mata suzy, suzy tak sanggup untuk mengikuti permintaan hyeri ini, bagai mana mungkin dia harus merebut junho darinya, walau bahkan hyeri tidak dapat bersama lagi namun itu akan menjadi peyesalan untuk suzy seumur hidup

“ wae suzy-ahh?” tanya hyeri namar, hyeri kini mulai memalingkan pandanggan ke arah suzy yang kini tengah menahan isakan tanggisnya, hyeri yang melit suzy menanggis langsung memeluk suzy dengan erat

“ aku tau ini sulit untuk mu, dan aku tau kau hanya mencintai jinyoung, aku tidak menyuruhmu memaksakanmu untuk dapat mencintai junho sepenuhnya, aku hanya memintamu menjaganya dan berikan dia kasih sayangmu sedikit untuknya “ suzy yang mendengar ucapan hyeri mulai menagis kencang isakan tanggisnya terdenggar begitu lirih di telingga hyeri dan tak terasa hyeri mengeluarkan air mata dari pelupuk matanya

“ jangan menangis suzy-ahh, aku berharap aku akan baik-baik saja, dan aku mohon bantuku aku “ hyeri memejamkan matanya sambil terus memeluk erat sahabatnya itu, kini rasa sakit di hatinya tak bisa dia tahan lagi, hyeri mulai meepas pelukannya

“ sudah jangan menangis, kau jelek jika menanggis suzy-ahh “ hyeri mulai mengusap jejak air mata di pipi suzy dengan senyum manis yang dia tunjukan kepadanya

“ aku yakin dan berharap untuk selalu melihat senyummu Ok hyeri “  ucap suzy dalam hati dan di ikuti senyum manis suzy

“ ahh ya suzy-ahh, aku ingin minta bantuanmu, kau tau bukan 2hari lagi adalah ulang tahun oppaku, aku inggin memberikan disisa-sisa hariku ini kejutan untuknya, apa kau bisa membantu ku?” ucap hyeri pada suzy

“ ne aku bisa, aku akan meminta bantuan dengan yang lain, dan kau hanya butuh membawa taecyeon oppa ketempat ini, taman ini akan ku jadikan latarnya, jadi bukan hanya kita berdua yang tau tempat ini melainkan kita semua “ jelas suzy

“ gomawo suzy-ahh, “ ucap hyeri pelan dan kembali memeluk suzy

#flasback off

“ jadi selama ini hyeri punya penyakit gagal jantung, benar itu suzy?” tanya jaecson yang sedikit terkejut mendenggar cerita suzy

“ sssuutt,, tak bisa kah kecilkan suaramu, ini tempat umum jaecson?” perintah mark yang menyadi banyak orang penghuni caffe memperhatikan mereka

“ miianhae aku hanya sedikit terkejut mark “

“ sudah-sudah lalu apa rencanamu suzy-ahh?” tanya jinyoung lagi

*******

Tepat sekarang tanggal 26 desember hari sebelum ulang tahun taecyeon, semua orang tengah sibuk mempersiapkan semua kejutan untuk taecyeon, mungkin ini akan jadi akhir perayaan untuk hyeri dapat merayakan ulang tahun oppa kesayanggannya yang tengah merawatnya selama ini

“ hyeri-ahh gwaechana?” tanya junho pada hyeri yang terduduk dikursi roda dan menyadari butiran bening mengalir dari mata indah miliknya

“ gwaechana junho-yaa “ ucap hyeri dengan senyum simpul yang diberikannya

“ aku ingin membantu kalian semua “ pinta hyeri pada junho

“ kau tidak boleh banyak bergerak kau harus kuat untuk nanti malam, kau tidak ingin semua berjalan sia-sia bukan, jadi lebih baik kau duduk manis dikursi roda dan liat kami dari sini, arraso cupp– “ jelas junho sambil memberikan kecupan singkat di kening hyeri lalu pergi meninggalkannya untuk membantu yang lain

“ aku merindukan senyum manis darinya, kau tau hyeri-yaa, semenjak kau memutuskannya dia tidak tampak seperti kim junho yang sekarang ini, dia hidup penuh drama penuh kebohongan” ucap fei yang baru sajah datang dari arah belakang

“ ahh eonni, gwaechana “ tanya hyeri sedikit bingung

“ ne gwaechana, “

“ miianhae eonni aku tidak memberitaukanmu tentang semua ini, aku sanggat menyesal, aku takut harus mengatakan semua ini pada awalnya “ hyeri mulai tertunduk takut jika harus menatap fei, karna kebohonggannya selama ini dan karna tidak memberitaunya

“ gwaechana hyeri-ahh, aku dapat memahami ini semua, kau tau dulu yoona juga sempat menyembunyikan semua penyakitnya kepadaku, kau tau awalnya aku semper kecewa terhadap yoona karna membohongiku namun se iring waktu aku dapat memahami semua itu karna dia tak inggin membuat orang lain bersedih dengan tau penayakitnya, dan begitu juga kau kau juga tidak mau membuat siapapun menanggis dan merasa kasihan terhadapmu terutama dengan junho “ jelas fei pada hyeri, tak terasa air mata berlinang dari mata indah hyeri, benar apa yang di katakan fei eonni, hyeri tak sanggup jika junho akan menanggis dan merasa kasih terhadapnya karna menggetahui semua ke adaannya saat ini,

Fei mulai memeluk hyeri dengan erat mengusap rambut lembut hyeri “ menanggis lah untuk saat ini, tapi janggan untuk malam ini “ lanjut fei, junho hanya dapat melihat kedua yeoja yang sanggat dia sayanggi sedang berpelukan dari arah dimana dia berdiri kekarang,

******

“ jia-ssi gimana ke adaan hyeri “ tanya taecyeon pada jia yang baru saja memeriksa hyeri

“ dia tidak apa-apa kau jangan terlalu menghawatirkannya, dia sanggat baik untuk sekarang ini “ jelas jia sambil menepuk bahu taecyeon sesekali

“ syukurlah, gomawo jia-ssi, kau selalu merawat hyeri denggan baik “ balas taecyeon dengan senyum manisnya

“ itu sudah tugasku sebagai dokter, jaga baik hyeri, dia sepertinya orang yang sanggat baik, aku pergi “ jelas jia dan di ikuti langkah kakinya keluar dari ruanggan hyeri

“ ne “ taecyeon kini hanya dapat tersenyum lega mendenggar dokter jia menggatakan bahwa hyeri tidak apa-apa,

“ oppa, apa kau menyukai jia eonni?” tanya hyeri pada taecyeon yang menyadari kalau kakaknya sedang tersenyum penuh arti

“ eohh, anni aku tidak menyukainya, aku hanya sedang jika tadi di bilang kau tidak apa=apa “ jelas taecyeon sambil mengacak=acak puncak kepala hyeri

“ ahh sayang sekali padahal aku berharap oppa menyukai dokter jia, karna sepertinya jia eonni menyukai oppa “ ucap hyeri kecewa

“ ahh jinjja? Ahh mungkin kau salah paham, sudah sekarang lebih baik kau istirahat dan cepet sembuh agar kau dapat sekolah kembali bersama teman-temanmu” lanjut taecyeon sambil meninurkan hyeri perlahan dan menarikkan selimut hanggat akan menutupu seluruh badan hyeri

“ ahh ne, oppa,” ucapnya “ ahh oppa nanti malam bisakan oppa temani aku kesuatu tempat?” tanya hyeri

“ mau kemana memangnya?”

“ aku inggin nunjukin sebuah taman indah didekat sini, kelak jika aku tidak ada oppa harus sering-sering kesana bersama jia eonni “ ucapnya penuh senyum

“ kyaa, pabo “ ucap taecyeon kesal sambil menyentil kening adik kesayanggannya

“ appo “ ringis hyeri sambil mengusap=usap kenungnya

“ aku tidak akan membiarkanmu pergi kemana-mana jika kau masih berfikiran seperti itu, arraso “ ucap taecyeon penuh penekanan

“ arraso,, aww “ lanjut hyeri masih dengan ringgisan sakit di keningnya

Jam sudah menunjukan pukul 23:00 , tepat janji yang di pinta oleh hyeri kepada taecyeon, namun raut wajah hyeri kini berubah menjadi kekecewaan hingga jam yang dituju sosok yang dia harapkan tak datang menemuinya

“ oppa apa kau tidak akan datang “ pesan singgkan telah dikirim hyeri kepada taecyeon berharap taecyeon akan membalas pesannya namun nihil tak ada balasan yang ia terima hingga sekarang

“ hyeri-ahh apa taecyeon hyung belum datang?” tanya junho yang baru saja memasuki ruanggan kamar hyeri

“ junho-yaa “ hyeri berlari menghampiri junho dan memeluk junho dengan erat “ apa taecyeon oppa tidak akan datang?” tanya hyeri di sela pelukannya

“ ahh, mungkin dia sibuk, nanti juga dia pasti datang percayalah padanya “ ucap junho meyakinkan hyeri

“ hhmz “

“ kajja kita ketaman, semua menunggu disana “ lanjut junho

Junho dan hyeri mulai melangkahkan kakinya menuju taman didekat rumah sakit tempatnya mengginap atau di rawat belakanggan ini

“ kau tau, sekarang kau terlihat lebih cantik menggunakan gaun putih ini “ puji junho di sela langkahnya yang menuju taman, yaa hyeri khusus untuk malam ini menggunakan gaun putih dengan mahkota bungga yang diberikan junho untuknya hadiah natal beberapa hari yang lalau, untuk hari ini hyeri merasa ia adalah seorang putri

“ appa taecyeon belum datang?” tanya minjun yang menyadari hanya hyeri dan junho yang datang

“ entah lah oppa, aku sudah menghubunggi taecyeon oppa namun tidak ada jawaban atau balasan “ hyeri mulai tertunduk merasa takut jika semua rencana ini akan gagal,

“ aahhh—mianhae,, jeongmal miianhae, aku terlambat “ ucap seorang namja yang  masih menggatur nafasnya,

“ oppaaa,,, “ trik hyeri dengan senang dan berlari menuju namja itu yang tak lain adalah taecyeon kakak hyeri

“ kyaa,, kau telat taecyeon-ahh “ pekik minjun pada sahabatnya

“ miian hyung, kau tau jalan kota seoul sanggat macet malam ini, terlebih lagi masih banyak perayaan natal di jalan-jalan, aku sampai berlari kesini untuk menepati janjiku terhadap hyeri “ jelas taecyeon yang masih mengatur nafasnya sedikit

“ makanya hyung lain kali jika kau lair jangan pas hari natal bahkan lebih seperti ini, seharusnya sebelum hari natal kau dilahirkan “ ledek wooyoung

“ KYAA—jang wooyoung “ tegas taecyeon dan di ikuti gelak tawa yang lainnya

“ sudah-sudah kita masih punya waktu 30 menit lagi menuju ulang tahun taecyeon, apa sekarang yang akan kita lakukan untuk menunggu waktu itu?” tanya jia yang ternyata sudah ada ditempat itu terlebih dulu

“ ahh eonni taecyeon oppa inggin menggatak sesuatu “ ucap hyeri pada jia

“ kyaa Ok hyeri “ ucap taecyeon berbisik pada hyeri “ anni aku tidak inggin mengatakan apa-apa “ lanjutnya pada semua

“ ahh oppa kau pengecut, aku tidak suka dengan namja yang pengecut sepertimu “ ucap hyeri dengan kecewa dan memalingkan pandanggannya dari taecyeon

Taecyeon mulai merasa bingung lelucon aneh apa yang sebenarnya di rencanakan oleh hyeri kali ini, taecyeon mulai mndekat ke arah jia berdiri sekarang ini, jia tampak cantik denggan gaun biru yang di atas lutut yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang indah berbeda saat jia menggunakan seragam lengkap dokter dan menggunakan tetoskop yang ia kenakan di lehernya namun kini berubah menjadi sebuah kalung manis yang bersinar

“ go–gomawo jia-ssi sudah merawat adik ku selama ini “ ucap taecyeon sedikit ragu

“ oppa kau sudah sering mengucapkan kalimat itu kepada jia eonni setelah dia memeriksaku, kau bilang akan mengungkapkannya “ hyeri kini sanggat puas memojokan kakaknya, dia berharap ini benar-benar terjadi

“ katakan-katakan “ semua orang yang beradi taman terus saja menggucapkan kalimat itu berulang-ulang,

Detak jantung taecyeon tak henti-hentinya berdegup kencang dia menar menar terpojok kali ini denggan semua rencana adiknya, tak terkecuali dengan jia yang kini salah tingkah dengan semua ini

“ jia-ssi “ ucap taecyeon sedikit ragu “ chuaeyo, nan chuaeo “ lanjut taecyeon tegas, kini hatinya sedikit lega telah mengutarakan perasaannya, entah sebenarnya sejak kapan ia mulai menyukai jia, perhatiannya terhadap adiknya membuat taecyeon merasa nyaman jika didekat jia dan mungkin jia akan menjadi pengganti yoona yang tepat yang akan merawat hyeri seperti yoona di masa hidupnya

Raut wajah jia kini berubah menjadi merah merona ia tampak terkejut dengan ucapan yang di berikan namja bertubuh kekar yang kini berada di hadapannya, entah apa yang harus dia jawab sekang, “ terima-terima “ semua orang kini kembali bergemuruh tak terkecuali dengan hyeri yang tampang begitu senang denggan semua ini “ ne, aku juga menyukaimu “ taecyeon mulai memeluk jia erat saat mendenggar jawaban yang di ucapkan jia, perasaan sedang dan bahagia kini menyelimuti mereka berdua dan juga di ikuti oleh tepuk tanggan yang lain

“ aahhh,, “ hyeri kini merasakan sakit di bagian dadanya sakit yang mungkin masih dapat dia tahan untuk beberapa saat ini karna dia tidak inggin merusak suasana momen indah ini

“ gwaechana? “ tanya junho yang menyadari tinggah hyeri yang terus memegang dadanya

“ ne gwaechana junho-yaa “ ucap hyeri berbohong

Jam sudah menunjukan pukul 24:00 dan hari sudah berganti dan tepat di hari ini taecyeon genap ber usia 26 tahun

“ ehhmm, ehhmm, miian bukannya aku inggin menggaggu adegan romantis kalian, tapi bisakah kita sekarang meniup lilin sekarang sudah tepat jam 12 “ ucap wooyoung yang mulai menghampiri taecyeon dan jia yang masih berpelukan dan di ikuti langkah hyeri yang membawa sebuah kue lengkap dengan lilin yang melambangkan angka 26 usia taecyeon, taecyeon melepaskan pelukannya pada jia

“ oppa ucapkan do’amu lalu tiup “ pinta hyeri

Taecyeon mulai memejamkan matanya meminta sebuah harapan yang sanggat kecil namun besar untuknya, dia hanya minta untuk tetap seperti ini bersama hyeri dan bersama teman-temannya di sini tanpa harus kembali ada air mata, dan yoona-yaa hingga sekarang aku tetap menyayangimu sebagai sosok istriku, namun maaf jika aku telah meniup lilin ini aku mulai akan melupakanmu sebagi istriku, taecyeon kini meniup lilin yang berada di atas kue yang dibawa hyeri “ gomawo hyeri-yaa “ ucap taecyeon

“ hhmzz, saengil chukkae hamnida oppa “ hyeri kini dapat tersenyum melihat kebahagiaan kakaknya bersama jia eonni

“ SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA “ ucap semua orang bersamaan

Kini semua orang yang berada di taman menikmati dinginnya malam kota seoul, salju yang masih sedikit menggumpal di rerumput tan tak menghalangkan niat mereka untuk berpesta,

“ jinyoung-ahh apa kau tidak inggin menggungkapkannya?” tanya mark pada jinyoung yang tengah meneguk minuman teh hanggatnya

“ untuk apa?”

“ kyaa,, kau bilang akan mengungkapkannya kau tau ni sanggat bagus, momen yang tepat “ lanjut jaecson

“ehhmm, ehhmm “ ucap jinyoung yang membuat perhatian semua orang tertuju pada sumber suara tersebut

“aku inggin mengungkapkan sesuatu pada seseorang yang berada disini “ lanjut jinyoung, jinyoung mulai mengalihkan pandanggannya pada sosok yeoja yang kini di hadapannya siapa lagi kalau buka suzy yang kini duduk manis di hadapannya

“ suzy-ahh, “ semua orang yang berada disana sonta menatap yeoja yang di ucapkan jinyoung

“ suzy-ahh, aku mencintaimu, saranghae “ ucap jinyoung tegas, tak hanya taecyeon kini yng merasa lega denggan pernyataan cinta terhadap yeoja yang dia suka namun jinyoung akhirnya dapat bernafas lega denggan unggkapanya barusan

“ bagun, temui dia “ hyeri mulai mendorong suzy untuk berdiri dan menghampiri jinyoung yang kini berdiri di depannya,  suzy kini hanya dapat menatap jinyoung yang berada di depannya

Jinyoung mulai mengenggam erat kedua tanggan suzy dan terus menatapnya denggan lekat “ suzy-ahh saranghae “ tak ada sedikitpun keraguan yang terlontar dari mulut jinyoung

“ nado saranghae jinyoung-ahh “ balas suzy,jinyoung kini memeluk suzy erat merasakan kebahagiian pada malam ini,

“ kyaa,, kalian adalah muridku janggan melakukan ini didepan gurumu, aishh “ grutu minjun kesal

“ ahh hyung junho dan hyeri sajah sering melakukannya kenapa kami tidak ahh mentang-mentang junho adalah adikmu kau memandang kami berbeda “ celetuk jaecson

“ kyaa,, “

“ sudah biarkan wajarlah mereka “ ucap fei pada minjun

Hyeri sanggat bahagia untuk malam ini semua orang bahagia dan dapat tersenyum lebar,  hyeri masih berharap jika malam ini akan selalu di liat olehnya dan masih berharap bahwa ia masih dapat melihat sang fajar untuk esok dan selamanya, oh tuhan jika hidupku sampai disini dan akan membuatnya menanggis jenapa kau pertemukan aku dengan mereka? Dan jika abu dapat memutar waktu ku aku ingin seperti kura-kura yang dapat hidup lama, tapi kini aku merasa seperti kupu-kupu yang hidup sekali, merasakan cinta sekali, namun tidak dapat hidup abadi

“ARRGGGHHHH” rintih hyeri dan meremas rasa sakit didadanya

“ hyeri-ahh gwaenchana? “ tanya junho yang menyadari rintihan kekasihnya itu

“ hyeri-ahh, gwaechana?” tanya taecyeon panik

“ aarrghhh,, “ hyeri masih terus memeganggi dadanya yang masih sakit,

“ sebaiknya kita kembali kerumah sakit sekarang “ pinta jia

“ anni, oppa aku tidak mau kembali kerumah sakit aku tidak mau kembali keruangganku, “  pinta hyeri

“ tapi kau sakit hyeri-ahh “ tegas junho

“ annio junho-yaa, aku tidak inggin kembali keruangganku menghabiskan sisa hidupku dengan alat-alat medis, aku sudah lelah dengan ini semua junho-yaa aku hanya inggin disini meliatmu dan semua, semua alat menis tidak akan dapat membantu ku untuk tetap bernafas, hikkss…. semua hidup dan mati seseorang sudah ada takdirnya dan mungkin ini jalan yang diberikan tuhan untuk ku. Hikkss…” hyeri mulai menangis, air mata mengalir deras di pipi pucatnya

“ hyeri-ahh ku mohon bertahanlah “ ucap junho yang kini menanggis dipelukan hyeri

Semua orang yang berada disini hanya dapat menatap junho dan hyeri pilu tak terkecuali taecyeon yang tak bisa membendung airmatanya sekarang ini

“ ini lebih baik untuknya taecyeon-ahh” ucap jia sambil memeluk taecyeon yang kini adalah namjachingunya

“ jaebal hyeri-ahh, janggan tinggalkan aku “ suara lirih kini yang hanya terdenggar ditelingga hyeri, suara lembut junho , tak terasa airmata keluar dari sudut mata sipitnya da hyeri mengusap air matanya dengan lembut

“aku tidak akan meninggalkanmu oppa, aku selalu berada disini, dihatimu”  ucap hyeri sambil memeganggi dada bidang junho

-cupp

Junho menempelkan bibirnya denggan bibir hyeri, mencium dengan penuh arti tanpa memperdulikan orang-orang disekelilingnya sekarang,

“ar-ghh “ hyeri kini kembali meringgis kesakitan, merasakan jantungnya kini berdetak lebah dan junho melepaskan ciumannya

“ hyeri-ahh bertahan “ pinta junho disela isakan tanggisnya

“ hyeri-ahh “ ucap semua orang

“ kau tau semua orang disini akan ada selalu untukmu, mereka semua sayang padamu jadi aku minta bertahan hyeri-ahh. Hikksss… “

“ junho-yaa aku minta sebuah harapan dan permintaan kepadamu, tolang jaga taecyeon oppa untuk ku, jangan biarkan ia mennanggis dan aku minta padamu. Hikkss… kau harus tetap hidup dalam senyum mu seperti ini, janggan kau bebani denggan kepergianku, dan tempat ini akan menjadi saksi untuknya atas janji dan ucapanku padamu, junho-yaa.. SARANGHAE… “ kini hyeri selamanya tertidur di pelukan junho, hyeri kini tak akan lagi merasakan sakit lagi di jantungnya, tapi hyeri harus menunggalkan semua orang yang sanggat dia sayanngi dengan penuh air mata

“hyeri-ahh.. HYERI-AHHHH… “ triak junho dengan mata namar dan amat pilu

“ hyeri-ahh… hyeri-ahh “ taecyeon kini berlari menghampiri hyeri yang sekarang tengat tertidur di pelukan junho, junho kini berdiri pilu membiarkan kini taecyeon hyung yang merangkul dan memeluk hyeri, junho berjalan menghampiri minjun dan memeluk minjun

“ hyung,, aku-aku. Hiikss…” isakan tanggis junho kembali pecah dipelukan minjun hatinya kini merasakan sakit yang teramat kini dirinya tak akan dapat melihat hyeri yeojachingunya lagi

“ tenangkan dirimu junho “ ucap fei sambil terus mengusap punggung junho

“ ingat janjimu terhadap hyeri, kau harus tetap tersenyum dan bahagia, dia akan selalu bersamamu dihatimu junho-yaa “ lanjut minjun yang masih menepuk-nepuk punggung junho

Seasana malam yang awalnya beujung kebahagiian kini menjadi tempat deraian air mata, kelu kesah mengalir disebuah taman yang awalnya indah ini, akhir dari sebuah cerita dan mungkin akan menjadi awal kehidupan bagi junho tanpa hyeri.

— END —

-mian ffnya jelek yaa, ahh aku memang gak pandai bikin ff, jadi maaf ya kalau banyak kata-kata yang salah

-miian juga buat akhir ceritanya mungkin sedikit gk nyambung tema cerita sama ending bahkan jalan ceritanya,, aku cuman pengen sekalian ngerayain birthday taecyeon oppa dengan ini, 😀

-ditunggu komenannya

Leave a comment

Filed under Angst, Drama, Friendship, Oneshoot, Romance, Sad

Leave a comment